Manchester United harus mengakhiri perjalanan mereka di Piala FA musim ini setelah takluk dari Fulham melalui adu penalti dengan skor 3-4, usai bermain imbang 1-1 selama waktu normal dan perpanjangan waktu.
Pertandingan yang berlangsung di Old Trafford pada Minggu, 2 Maret 2025, memperlihatkan dominasi awal dari tuan rumah. Namun, menjelang akhir babak pertama, Fulham berhasil memimpin melalui sundulan Calvin Bassey. Manchester United baru mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-72 lewat gol Bruno Fernandes yang memanfaatkan umpan dari Diogo Dalot.
Skor imbang 1-1 bertahan hingga peluit berakhirnya babak kedua ditiup. Pertandingan berlanjut ke Extra Time dan memaksa kedua tim bermain lebih terbuka untuk menciptakan lebih banyak peluang.
Manchester United sempat memberi ancaman krusial melalui sepakan Chido-Obi Martin. Sayangnya Bernd Leno dengan reflek super-human mampu menangkis peluang emas yang diciptakan pemain berusia 17 tahun tersebut.
Skor imbang bertahan hingga akhir laga usai. Kedua tim bersiap untuk menjalani adu penalti untuk menentukan kemenangan.
Pada babak adu penalti, dua eksekutor Manchester United, Victor Lindelof dan Joshua Zirkzee, gagal menjalankan tugasnya setelah tendangan mereka berhasil digagalkan oleh kiper Fulham, Bernd Leno. Sementara itu, Fulham sukses mengeksekusi empat penalti, memastikan langkah mereka ke perempat final Piala FA untuk pertama kalinya sejak 1908.

Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, mengungkapkan kekecewaannya atas kegagalan mengamankan satu slot perempat final FA. Ia menyoroti masalah efektivitas timnya dalam mencetak gol, meskipun berhasil menciptakan peluang.
“Saya pikir kami memulai dengan baik dengan penguasaan bola yang bagus, mengontrol permainan. Tetapi kami tidak bisa mempertahankan itu sepanjang pertandingan,” ujar Amorim dalam konferensi pers usai laga. “Kami menciptakan peluang terbaik, tetapi pada akhirnya, dalam adu penalti, hasil bisa berpihak kepada siapa saja. Dan hari ini bukan hari kami.”
Amorim juga menjelaskan alasan pemilihan Victor Lindelof sebagai salah satu penendang penalti. “Dia sangat percaya diri untuk mengambil penalti. Dia juga tampil baik dalam latihan, mencetak gol saat sesi latihan, jadi itu pilihan yang jelas,” ungkapnya.
Selain itu, Amorim mengakui bahwa timnya saat ini mengalami masalah dalam mencetak gol. “Kami memang memiliki masalah dengan gol. Hari ini, kami menciptakan peluang, tetapi bahkan di pertandingan sebelumnya, terkadang kami hanya mengandalkan situasi bola mati untuk menciptakan bahaya. Langkah pertama adalah menciptakan peluang, dan kami sudah melakukannya hari ini. Tapi kami harus meningkatkan eksekusi untuk membantu para penyerang dan striker mencetak gol.”
Kegagalan mengamankan satu slot Quarter Finals Piala FA semakin menambah tekanan bagi Amorim, yang sebelumnya telah menerima kritik dari mantan pemain Manchester United, Wayne Rooney. Rooney menilai Amorim terlalu naif dengan menetapkan target jangka panjang untuk memenangkan Premier League, mengingat performa tim yang belum konsisten.
Menanggapi kritik tersebut, Amorim menegaskan bahwa menetapkan target tinggi bukanlah hal yang naif dan merupakan bagian dari rencana jangka panjang klub. “Menjadi naif adalah berpikir bahwa kami akan melakukannya musim ini atau menjadi pesaing utama musim depan. Saya tahu bahwa di momen seperti ini, semua orang punya opini. Tapi tujuan klub ini adalah memenangkan Premier League. Mungkin itu bukan dengan saya, tapi itulah visi dari klub dan dewan direksi.”
Dengan tersingkirnya Manchester United dari Piala FA, fokus mereka kini beralih ke kompetisi lain, termasuk Liga Europa dan upaya memperbaiki posisi di Premier League.
(*)